Jumat, 09 Desember 2011

UJI VITAMIN C PADA BUAH


Acara praktikum:
“Uji Kandungan Vitamin C Pada Buah”

Tujuan
1. Melakukan uji terhadap kandungan vitamin C pada buah secara kualitatif
2. Mengidentifikasi kandungan vitamin C pada buah yang tersedia

Hasil percobaan
Jenis buah Isi Jumlah tetesan
Jeruk 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 150 tetes
Nanas 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 80 tetes
Tomat 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 300 tetes
Melon 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 162 tetes
Jambu 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 180 tetes
Pepaya 2 ml larutan amilum + 2 tetes lugol 130 tetes

Pembahasan
Dari enam buah di atas dapat disimpulkan bahwa nanas memiliki kandungan vitamin C paling banyak jika dibandingkan dengan buah lainnya, dan yang paling sedikit mengandung vitamin C terdapat pada buah tomat. Lugol berfungsi untuk memberikan warna ungu yang kuat dan dalam percobaan ini indikator yang digunakan adalah amilum, karena kanji memiliki kepekaan terhadap warna biru tua atau ungu. Cairan yang berisi campuran lugol dan amilum inilah yang berfungsi untuk mengetahui titik akhir dari titrasi (penetesan sari buah).
Pada percobaan ini, buah-buahan tidak menunjukkan jumlah kadar vitamin C sebagaimana yang telah diteliti oleh para ahli. Hal ini dikarenakan larutan vitamin C pada sari buah mengalami kerusakan. Kerusakan vitamin C disebabkan karena bersentuhan dengan udara atau dengan kata lainnya adalah mengalami peristiwa oksidasi.

Kesimpulan
Semakin sedikit jumlah tetesan sari buah pada campuran lugol dan amilum, maka semakin banyaklah kandungan vitamin C yang terkandung di dalamnya. Demikian pula sebaliknya jika makin banyak jumlah tetesan sari buah pada campuran lugol dan amilum, maka semakin sedikitlah kandungan vitamin C yang terdapat di dalamnya.

Daftar pustaka

Almatsier Sunita: Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2009, Gramedia Pustaka Ulama, Jakarta
http://dc160.4shared.com/doc/YIHvSfNz/preview.html diakses tanggal 5 November 2011
http://www.slideshare.net diakses tanggal 5 November 2011

I. Lampiran























http://www.ziddu.com/download/17766655/ujivitaminc.docx.html

LAPORAN OBSERVASI POSYANDU


JUDUL
Laporan Observasi Posyandu Tunas Kasih
TUJUAN KEGIATAN
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu gizi dan kesehatan.
2. Untuk mengetahui status gizi di Posyandu Tunas Kasih
3. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh posyandu
4. Untuk membantu kegiatan di posyandu dan memberikan makanan tambahan
TEMPAT, TANGGAL PELAKSANAAN
Kegiatan ini di laksanakan pada hari rabu tanggal 16 November 2011 pada pukul 09.00 sampai 12.00. Tempat pelaksanaan di Posyandu Tunas Kasih Dusun Woro, Sukorini, Manisrenggo, Klaten
PEMBAHASAN/ HASIL KEGIATAN
A. Profil Posyandu
Posyandu Tunas Kasih berada di Dusun Woro, Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Di posyandu ini terdapat enam kader yang yang mengurusi posyandu dan juga seorang bidan desa.
Posyandu Tunas Kasih ini merupakan posyandu terbesar yang berada di desa Sukorini karena mencakup tujuh dusun dan empat RW dengan jumlah balita mencapai 91. Posyandu ini bertempat di kantor kelurahan sukorini. Kader di posyandu ini merupakan sukarelawan. Posyandu ini sudah menggunakan sistem lima meja yang meliputi pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, penyuluhan, dan imunisasi.
Rata-rata dari 91 balita yang terdaftar di posyandu, sekitar 85% yang hadir pada tiap bulannya ke posyandu. Akan tetapi pada saat PIN ( Pekan Imunisasi Nasional) pada bulan agustus dan februari dengan pemberian vitamin A, balita yang datang mencapai 100%. Dari 91 balita yang terdaftar terdapat empat balita yang BGM ( Bawah Garis Merah) atau gizi buruk.
Untuk mengatasi gizi buruk yang ada di lingkungan tersebut dilakukan dengan pemberian PMT ( Pemberian Makanan Tambahan) dan juga penyuluhan-penyuluhan. Balita yang mempunyai gizi buruk saat di posyandu akan di berikan makanan tambahan double. Penyuluhan yang dilakukan oleh posyandu ini rata-rata tiga bulan sekali tergantung keadaan bayi ataupun balita. Pada bulan oktober kemarin sudah diadakan penyuluhan mengenai campak dan polio.
Apabila balita dalam posyandu tersebut banyak yang mengalami gizi buruk makan posyandu akan memberi laporan kepada puskesmas dan biasanya dari pemerintah ataupun puskesmas akan memberikan bantuan. Secara umum status gizi di lingkungan ini cukup bagus.
Di posyandu juga terdapat PMT pemulihan, PMT pemulihan ini diberi kuota hanya satu balita tiap satu desa/kelurahan sehingga harus diberikan kepada yang memang benar-benar sangat membutuhkan. PMT pemulihan ini diberikan setiap hari dengan harga Rp 5.000,00. PMT pemulihan ini di berikan kepada satu anak di Dusun Soka.
Untuk mengukur status gizi di posyandu ini menggunakan umur dan berat badan. Tabel umur dan berat tersebut merupakan rujukan dari WHO.Untuk anak perempuan dan anak laki-laki tabelnya berbeda. Tabel baku rujukan penilaian status gizi anak perempuan dan laki-laki usia 0-59 bulan menurut berat badan dan umur kami lampirkan.
B. Kegiatan Posyandu
1. Melakukan penimbangan berat badan balita.
2. Melakukan pengukuran tinggi badan balita.
3. Memberikan makanan tambahan (PMT)
4. Melakukan penyuluhan
5. Pemberian vitamin, vitamin A pada bulan februari dan agustus

http://www.ziddu.com/download/17766387/LAPORANOBSERVASIPOSYANDUWISNU.docx.html

Selasa, 08 November 2011

Preparasi Kromosom Bawang Merah


Pada akar bawang merah terjadi pembelahan mitosis karena akar merupakan jaringan meristematis. Pada percobaan yang kami lakukan akar bawang merah yang diteliti sedang dalam tahap profase karena terlihat dari inti yang berwarna gelap yang disebabkan kromosom sudah mulai terbentuk.
http://www.ziddu.com/download/17224526/LaporanBawang.doc.html

Efek Tidur Terlalu Lama

TIDUR adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan berperan vital bagi kesehatan. Namun bila tidur sudah menjadi sesuatu yang dominan dalam aktivitas sehari-hari tentu harus diwaspadai. Tidur terlalu lama (oversleeping) bisa jadi pertanda hadirnya gangguan yang berhubungan dengan sejumlah penyakit baik fisik maupun mental.

Beberapa riset mencatat bahwa oversleeping berkaitan dengan problem kesehatan termasuk diabetes, penyakit jantung dan bahkan peningkatan risiko kematian. Namun begitu, para ahli menekankan dengan hati-hati bahwa ada dua faktor yang berkaitan erat dengan masalah oversleeping, yaitu depresi dan rendahnya status sosial ekonomi.

Kedua faktor itu mungkin pula menjadi alasan atau latar belakang timbulnya efek negatif terhadap kesehatan. Misalnya, masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah cenderung kesulitan memperoleh akses layanan kesehatan selain juga lebih sulit terdeteksi secara dini penyakitnya terutama yang berkaitan dengan oversleeping.

Bilamana Anda oversleeping?

Jumlah atau durasi tidur yang dibutuhkan setiap orang tentu berbeda secara signifikan dan bervariasi sepanjang masa hidup. Hal ini sangat tergantung dari usia dan tingkat aktivitas, kesehatan secara umum, dan gaya hidup (lifestyle).

Misalnya, ketika Anda menghadapi stres atau sakit, kebutuhan tidur mungkin akan terasa meningkat dari biasanya. Tetapi meskipun kebutuhan tidur berbeda pada setiap orang dan berubah dari waktu ke waktu, para ahli pada umumnya merekomendasikan bahwa orang dewasa membutuhkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Pada mereka yang menderita hipersomnia, tidur yang berlebihan adalah suatu gangguan atau kelainan medis. Kondisi ini menyebabkan seseorang menderita akibat rasa kantuk yang berat atau berlebihan sepanjang hari, yang biasanya tidak dapat diatasi dengan tidur siang.

Hipersomnia juga menyebabkan mereka tertidur untuk jangka waktu yang lama pada malam hari. Kebanyakan penderita hipersomnia mengalami gejala-gejala seperti kecemasan, lemas tidak bertenaga,dan mengalami gangguan ingatan sebagai akibat dari dorongan yang hampir konstan untuk tidur.

Lain halnya dengan hipersomnia, ada pula gangguan yang justru menyebabkan seseorang menjadi kekurangan tidur. Gangguan ini disebut sleep apnea obstruktif atau kelainan yang menyebabkan seseorang berhenti bernafas untuk sesaat sehingga mereka sering terjaga dari tidurnya. Gangguan ini juga dapat meningkatkan kebutuhan orang untuk tidur karena siklus normal tidur penderita menjadi kacau atau tak beraturan.

Tentu saja, tak semua orang yang tidur berlebihan mengalami gangguan atau kelainan tidur. Penyebab lain yang mungkin dari oversleeping juga bisa berasal dari konsumi sejenis zat tertentu seperti alkohol dan sejumlah obat-obatan. Kondisi medis lainnya seperti depresi juga dapat menyebabkan seseorang menjadi kelebihan tidur. Selain itu, memang ada beberapa orang yang memang menikmati tidur dalam waktu cukup lama.

Jika Anda tidur setiap malam melebihi rata-rata tujuh atau delapan jam sehari, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan akan membantu Anda menemukan penyebab mengapa Anda tidur berlebihan. Jika oversleeping disebabkan penggunaan alkohol atau obat-obatan, keputusan untuk mengurangi atau meningggalkan konsumsi zat-zat ini mungkin dapat membantu. Hal sama juga berlaku, apabila oversleeping disebabkan kondisi atau gangguan penyakit, pengobatan yang tepat akan membantu Anda kembali ke siklus tidur yang normal.

Hal lain yang dapat dilakukan bila Anda merasa oversleeping adalah melatih kebiasaan tidur yang sehat antara tujuh hingga delapan jam setiap malam. Para ahli merekomendasikan untuk selalu menjaga dan mempertahankan jadwal waktu tidur dan bangun pagi setiap hari . Hidari pula penggunaan kafein dan alkohol sebelum waktu tidur. Berolahragalah secara teratur dan membuat tempat tidur selalu nyaman yang membuat tidur menjadi kondusif sehingga membantu Anda memenuhi kebutuhan tidur setiap hari.

Kondisi medis berkaitan dengan oversleeping

Diabetes

Riset di AS melibatkan ribuan partisipan menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan risiko diabetes. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam berisiko 50 persen lebih besar mengidap diabetes ketimbang mereka yang tidur tujuh jam setiap malam. Peningkatan risiko ini juga tampak pada mereka yang tidur kurang dari lima jam. Peneliti mengindikasikan oversleeping dapat menjadi kondisi yang meningkatkan risiko diabetes.

Obesitas

Tidur terlalu lama juga dapat membuat berat badan Anda berlebihan. Sebuah riset menunjukan mereka yang tidur selama sembilan hingga 10 jam setiap malam 21 persen berisiko lebih besar mengalami obesitas dalam kurun waktu enam tahun ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam.

Sakit kepala

Untuk mereka yang rentan sekit kepala, tidur lebih lama dari biasanya pada saat weekend atau liburan dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala. Para ahli percaya bahwa oversleeping berpengaruh pada neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama di siang hari dan mengacaukan pola tidur malamnya juga terbukti sering mengalami sakit kepala pada pagi hari.

Sakit Punggung

Ada kalanya dokter menyarankan Anda untuk lebih rebahan di tempat tidur bila ada keluhan sakit punggung . Anda juga perlu membatasi program latihan ketika mengalami sakit punggung sehingga saran ini tentu membuat waktu tidur menjadi bertambah. Namun para dokter sekarang telah menyadari pentingnya mempertahankan level aktivitas bagi kesehatan. Mereka bahkan merekomendasi untuk menghindari tidur lebih lama dari biasanya jika memungkinkan.

Depresi

Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi ketimbang oversleeping, sekitar 15 persen penderita depresi mengalami tidur yang berlebihan. Inilah yang diduga membuat depresi semakin buruk karena kebiasan tidur yang teratur sangat penting dalam proses pemulihan.

Penyakit Jantung

Riset Nurses' Health yang melibatkan 72.000 wanita menunjukkan wanita yang tidur 9 hingga 11 jam setiap malam 38 persen berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung koroner ketimbang mereka yang tidur delapan jam. Penelitian ini tidak mengungkap alasan akan hubungan antara oversleeping dengan sakit jantung.

Kematian

Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari secara signifikan memiliki rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama.

Sumber : http://www.meriam-sijagur.com/lifestyle/845-waspada-jangan-tidur-terlalu-lama.html

Uji Kandungan Bahan Makanan


1. Uji kandungan amilum
Pada uji kandungan amilum, hanya larutan nasi/amilum dan umbi-umbian yang warnanya berubah menjadi ungu yang mengindikasikan bahwa larutan nasi da umbi-umbian mengandung amilum. Hal ini disebabkan karena dalam larutan amilum, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati/amilum dapat membentuk kompleks dengan molekul lugol yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut. Sedangkan pada larutan buah warnanya berubah dari hijau menjadi jingga bukan menjadi ungu atau biru sehinngga tidak mengandung amilum. Dan pada minyak, warnanya tidak menyatu karena perbedaan berat jenis.
2. Uji kandungan gula
Pada uji kandungan gula hanya larutan buah-buahan yang berwarna kuning dengan endapan jingga yang mengindikasikan larutan buah-buahan mengandung gula. Dalam buah-buahan terdapat fruktosa sehingga ketika di uji, larutan buah-buahan tersebut positif mengandung gula. Fruktosa memiliki gugus yang masih memiliki ujung rantai yang bebas dan iktan antar karbonnya cukup lemah sehingga mudah lepas karena pemanasan. Pada larutan gula dengan menggunakan gula pasir yang 99% merupakan sukrosa tidak memberikan reaksi karena sukrosa tidak dapat mereduksi sebab tidak mempunyai OH-laktol (OH yang terikat pada atom C pertama), sehingga gugus O-nya sudah terikat pada atom C glukosa dan fruktosa dan membentuk sukrosa yang bergugus keton. Larutan sukrosa tidak merupakan senyawa pereduksi karena sukrosa tidak memilki atom karbon anomer bebas. Adanya gula reduksi pada suatu larutan ditandai dengan adanya perubahan warna khususnya merah tua pada larutan. Pada larutan amilum karena pati merupakan polisakarida dan juga karena gugus aldehidnya terikat kuat satu sama lain dan panjang sehingga tidak dapat bereaksi dengan pereaksi. Sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan. Pada larutan putih telur, larutan berubah dari biru kekuningan menjadi ungu muda sehingga larutan putih telur tidak mengandung gula.
3. Uji kandungan protein
Pada uji kandungan protein terdapat tiga sampel yang mengandung protein yaitu larutan daging, larutan putih telur, dan larutan kuning telur. Ketiganya ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu. Sedangkan pada larutan gula tidak berubah menjadi ungu tetapi biru.
4. Uji kandungan lemak
Pada uji kandungan lemak terbukti minyak dan margarin mengandung lemak karena ketika minyak dan margarin ditaruh di atas kertas, kertas berubah menjadi transparan dan terlihat basah walaupun sudah di angin-anginkan atau di lalukan di atas api. Sedangkan larutan sari buah dan larutan kuning telur ketika di angin-anginkan atau dilalukan diatas api, larutan tersebut mengering yang mengindikasikan tidak terdapat larutan lemak.